OSI mendefinisikan sistem sebagai himpunan dari satu atau lebih komputer beserta software, terminal, operator, proses, alat penyalur informasi lainnya yang dapat melaksanakan pengolahan dan penyaluran informasi. Konsep layer merupakan bentuk dasar yang dipakai dalam model OSI. Tiap sistem dalam model OSI dianggap terdiri atas beberapa subsistem yang terdefinisi dan diklasifikasi menurut fungsinya. Dikenal 7 layer:
Layer 7 Application Layer
Layer 6 Presentation Layer
Layer 5 Session Layer
Layer 4 Transport Layer
Layer 3 Network Layer
Layer 2 Data Link Layer
Layer 1 Physical Layer
Layer tertentu di pengirim hanya perlu berhubungan dengan layer yang sama di penerima (jadi misalnya transport layer penerima hanya berhubungan dengan transport layer pengirim) disamping berhubungan dengan layer di atas dan di bawah di tempat di mana layer tersebut berada (jadi transport layer berhubungan dengan session layer di atasnya dan network layer di bawahnya, tetapi semuanya di penerima misalnya). Keuntungan dari bentuk Layer :
· Bilamana jumlah layer yang dipakai sedikit integrasi dari layer-layer yang ada mudah dan jelas dan interaksi antar layer dapat diperkecil. Perubahan jenis sambungan fisik tidak mempengaruhi jaringan dan layer di atasnya.
· Pengendalian komunikasi dalam bentuk layer menambah overhead karena tiap layer berkomunikasi dengan lawannya melalui header, tetapi layer lebih mudah administrasi dan standardisasinya. Walaupun protokolnya kompleks tetapi fungsi tiap layer dapat dimodularisasikan sehingga mudah ditanggulangi.
· Kendali dengan layer memungkinkan komunikasi antar peralatan buatan berbagai pabrik. Standardisasi paling banyak berlaku pada layer yang rendah dan makin berkurang pada layer atas. Layer application hampir tidak ada standardisasi.
· Tujuan model OSI ialah membuat kerangka agar sistem atau jaringan yang mengikutinya dapat saling tukar informasi (pesan, paket dan address), sehingga tidak bergantung pada merk dan model komputer atau peralatan lainnya.
· Tiga layer pertama merupakan interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, dan empat terakhir menggambarkan hubungan end-to end antara perangkat lunak.
· Antar layer berlainan terdapat interace, sedangkan antar layer yang sama terdapat protokol.
Physical Layer:
Operasi yang berkaitan dengan medium fisik misalnya modem, kabel, saluran transmisi, dan sebagainya. Menentukan fungsi dan karakteristik mekanik maupun sinyal listrik yang diperlukan untuk membentuk, menjaga dan melepaskan serta mengatur sambungan fisik antara nodes dalam jaringan. Layer ini berperan dalam hal transmisi tiap bit data antar peralatan seperti memberikan standardisasi penggunaan pin dari connector DTE dan DCE, ketentuan mengaktifkan, menjaga dan memutuskan sambungan fisik, mendefinisikan fungsi dan prosedur dari interface ke saluran fisik. Pada layer ini disepakati bentuk connector, arti dan fungsi pin yang digunakan. Contoh: Standard RS-232-C, RS-442, RS-449, ITU-T V.24, dan sebagainya.
Data Link Layer:
Layer ini yang mengatur hubungan antara pengirim dan penerima sedemikian rupa sehingga keduanya saling mengenal dan berkomunikasi. Layer ini juga menjamin agar data atau informasi yang dikirimkan sampai di tempat tujuan dalam keadaan baik. Sambungan data ialah sambungan fisik antara 2 station untuk mempertukarkan data. Layer ini mendefinisikan prosedur formal bagi pengiriman dan penerimaan bebas dari kesalahan yaitu protokol yang harus diikuti oleh komputer untuk mengakses jaringan guna mengirimkan dan menerima pesan. Ketentuan untuk menduduki media fisik dan mengendalikan penggunaannya disebut sebagai link handler atau link control procedure. Layer ini menerima paket, membuat data frame, dan mengolah konfirmasi dari penerima. Informasi dikirimkan ke jaringan dalam bentuk frame yang sesuai dengan protokol yang dipergunakan. Bilamana perlu pada frame terdapat address lokal yang umumnya mempunyai kaitan dengan perangkat keras. Proses pertukaran pesan dalam bentuk frame ini akan dilakukan dalam rangka penyelenggaraaan hubungan komunikasi antar perangkat komunikasi data dengan mengikuti protokol yang telah ditentukan seperti misalnya Ethernet HDLC, SDLC, dan lain-lain. Kegiatan ini hanya dapat berlangsung bilamana telah terjadi sinkronisasi data yaitu dengan jalan mengenali frame yang diterima. Frame mengandung flag dan header agar dapat dikenali dengan tepat. Contoh format data frame:
Gambar Frame Data
Supaya data link dapat diandalkan protokol memungkinkan pengiriman data tanpa kesalahan dengan jalan mengadakan error control yaitu mendeteksi dan memperbaikinya sehingga user mendapatkan data yang bebas dari error. Protokol pada layer ini menentukan cara mengkonfirmasi diterimanya frame. Perbaikan errur biasanya dilakukan dengan meminta pengiriman frame yang hilang atau terganggu logiknya. Kalau data masukan ke layer ini terlalu besar ia akan dipecahkan menjadi beberapa frame.
Network Layer:
Layer ini menerima paket dari layer Transport dan mengendalikan aliran packet untuk mebawanya ke penerima melalui data link layer. Network layer ini menentukan jalan yang harus ditempuh oleh paket yang berisikan data atau informasi yang dikirimkan berdasarkan ketentuan atau fasilitas yang dikehendaki oleh layer Transport. Paket yang datang dari Transport layer dikirimkan melalui jalur yang tepat. Routing dan switching yang perlu untuk mencapai tujuannya dilakukan disini. Layer ini mengetahui konfigurasi dari network dan karakteristik dari perangkat, sehingga kongesti pada jaringan dapat dihindari dengan melakukan routing data ke node yang dapat melewatkannya ke tujuan akhirnya. Jaringan komputer beroperasi dengan teknik packet switching yang menggunakan rangkaian semu (virtual circuit) yang diciptakan untuk aliran packet antara 2 sistem komputer. Konfigurasi rangkaian dapat berubah secara dinamik dengan kendali komputer pada node yang bekerja sebagai packet switch. Ia mengendalikan aliran paket dan dapat mengatasi kongesti dengan jalan menghindarinya dan melalukan paket ke node yang dapat membawanya ke tujuan akhir. Paket akan diperiksa alamatnya agar dapat tiba di tujuannya dengan jalan mengarahkannya ke tempat yang benar. Node dalam jaringan akan mendefinisikan bagaimana packets disalurkan (routed) dalam jaringan, mengatur aliran paket dan mendefinisikan bagaimana pesan tentang status sambungan dikirim ke komputer pada jaringan.
Transport Layer:
Layer Transport memberikan pelayanan transport kepada session dan layer atas lain dengan jalan mengatur bagaimana data atau informasi itu akan dibawa ke tempat tujuan termasuk juga menjamin kualitas dari layanan pengiriman data tersebut dengan memilih fasilitas pengiriman melalui sistem transmisi yang sebaik mungkin. Data yang sedang dipertukarkan antara 2 session akan dikirim secara transparan. Multiplexing pesan dapat dilakukan untuk efisiensi sambungan karena pesan tersebut dapat disalurkan melalui satu saluran secara bersama-sama. Transport layer memberikan kendali end to end sehingga dapat keandalannya tinggi.; pelayanan yang diberikan akan baku apapun karakteristik jaringannya. Fungsi ini dicapai dengan berkomunikasi melalui message header dan control message dengan transport layer dari sistem lawan. Transport layer akan melakukan:
· Pemecahan pesan dalam paket dan merakitnya kembali di tempat tujuan.
· Kendali aliran pada paket
Session Layer:
Layer yang bertanggung jawab dalam mengatur bagaimana pelaksanaan pertukaran informasi antar 2 end user dilakukan, mengatur agar dua aplikasi yang hendak tukar menukar informasi dapat terjadi termasuk juga masalah sinkronisasi antara pengirim dengan penerima. Ketentuan-ketentuan untuk suatu session ditentukan dalam layer ini seperti bagaimana hubungan antar end user dibangun dan bagaimana keabsahan pihak yang bersangkutan diperiksa seperti melalui password atau ketentuan lain. Integritas hubungan dijaga dan pertukaran informasi dikendalikan dengan melakukan pemeriksaan password tadi, disamping menentukan apakah digunakan sambungan full atau half duplex, bagaimana memulai atau mengakhiri suatu session. Ia juga menjaga terhadap kemungkinan beberapa pemakai ingin mengakses proses yang sama atau sebuah session dapat menginterupsi session lain. Session layer mengendalikan dan memeriksa kelanjutan suatu dialog seperti bagaimana mengembalikan sambungan yang terputus karena gangguan. Session akan dipertahankan selama fase pengiriman data. Kendali dari session biasanya diatur oleh pengelola jaringan, dan sekali user memilih menggunakan jaringan itu maka protokol session pemilik jaringan tersebut harus dipatuhi. Jelasnya layer ini bertugas menciptakan, menjaga dan memutuskan hubungan logik untuk mengirimkan data antar proses aplikasi. Dalam session layer identifikasi yang berlaku untuk jaringan ini akan diberikan pada end user. Session tiap end user diberi nama atau address menurut aturan (konvensi) yang berlaku. End user tahu akan adanya pasangannya pada session ini dan Session layer akan mengetahui identitas dari pasanagan yang melakukan komunikasi namun ia tidak mengetahui lokasi dalam jaringan. Layer ini juga bekerja sebagai layer mengorganisasikan data ke dalam struktur logik untuk sinkronisasi ke bawah. Session layer ini berfungsi sebagai interface konseptual ke transport layer untuk aplikasi misalnya dengan memperkenankan dipergunakannya nama perangkat dan tanpa perlu mengetahui address perangkat tersebut dalam jaringan. Layer ini merubah address user ke bentuk yang diperlukan oleh transport layer. Secara singkat dapat dikatakan bahwa session layer harus mengusahakan agar suatu session teratur dengan jalan:
· memeriksa urutan berita kalau layer di bawahnya tidak memberi jaminan dalam hal penyampaian dan urutan.
· menghubungkan berita dan tanggapan atasnya seperti misalnya pemakaian nomor urut.
· mengendalikan cara percakapan dilaksanakan yaitu aturan untuk dialog.
Presentation layer:
Layer ini mengatur supaya data yang dipertukarkan atau dikirimkan ke application layer atau end user bentuknya dapat di mengerti olehnya. Pertukaran data antar end user harus transparan yaitu user tidak perlu menyadari adanya jaringan yang ikut berperan serta dalam proses. Tranparansi ini akan disediakan oleh presentation layer sehingga baik perangkat maupun sistem yang menggunakan data format yang berlainan dapat saling berkomunikasi. Tugas ini menyangkut hal yang berkaitan dengan penyajian data dalam sebuah pesan (message) seperti konversi sandi, kompresi dan ekspansi data, penggunaan tata letak (lay-out) baku untuk terminal (display atau printer). Layer ini akan menafsirkan data atau karakter yang mengalir antar proses selama suatu session. Bila dibutuhkan encryption ia akan menyediakannya, demikian pula bila diinginkan data compression dan sebagainya sehingga dapat dikatakan ia merupakan layer penerjemah yang mengatur komposisi data. Data yang diterima dari node lain diubah ke dalam bentuk yang berlaku pada node ini, sehingga dapat disajikan dengan benar. Pada layer ini terjadi konversi data ke dalam bentuk umum yang dapat diterapkan untuk mengirimkan data dan sebaliknya data yang diterima harus dikonversi dalam bentuk yang dapat dipakai aplikasi bersangkutan. Salah satu konsep yang bermanfaat bagi kayer ini adalah konsep Virtual Terminal. Virtual Terminal mendefinisikan suatu Terminal baku dengan karakteristik spefisik. End user dapat memilih terminal standard ini dan nantinya layer ini akan mengubahnya menjadi bentuk yang sesuai dengan kebutuhan end user tersebut. Standard terminal yang digunakan harus dipilih melalui protokol yang telah disetujui. Dengan adanya presentation layer karakteristik tiap end user tidak saling mempengaruhi.
Application Layer:
Proses aplikasi merupakan elemen dalam sistem yang melakukan pengolahan informasi untuk pemakaian tertentu (misalnya transaksi melalui Internet, pengiriman file, surat elektronik dan sebagainya). Model OSI tidak mengatur proses di dalam komputer yaitu proses aplikasi akan tetapi proses pertukaran informasi antara 2 sistem yang mengikuti model OSI dan layer yang bertanggung jawab ialah Application Layer. Layer teratas inilah yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data atau informasi antara pemakai, software aplikasi atau peralataan suatu sistem komputer. Sebetulnya layer inilah yang langsung dirasakan manfaatnya oleh pemakai sistem komputer. Di dalam pelaksanaannya jelas layer ini menggunakan bantuan layer di bawahnya untuk memungkinkan pertukaran informasi tadi. Pemakai akhir (End user) tidaklah harus manusia tetapi dapat juga program aplikasi lain. End user juga dikenal sebagai sebagai proses. Proses ini berada pada layer yang paling atas yaitu application layer. Application layer menentukan data apa yang harus diterima dari end user tetapi tidak perlu diketahui secara terinci bagaimana hal ini dikerjakan. Layer paling atas merupakan layer yang sering berinteraksi dengan manusia. Semua informasi sebenarnya mulai dan masuk dari sini karena padanya terdapat semua sumber data yang akan dikirim dan pada sisi lawan layer yang sama terdapat penerima sebagai tujuan dari informasi. Dalam mengatur pertukaran informasi antar end user (baik berupa proses aplikasi ataupun perangkat keras), informasi yang harus diterima oleh end user tersebut telah ditentukan, akan tetapi cara memperolehnya tidak perlu diketahui secara rinci. Untuk tiap aplikasi mempunyai kebutuhannya yang khusus sehingga tidak ada pembakuan (standardisasi) tunggal. Tiap aplikasi mempunyai protokol yang berbeda untuk seperti misanya FTP dan FTAM untuk aplikasi yang berkaitan dengan file, SNMP atau CMIP untuk aplikasi manajemen jaringan, dan sebagainya.
Layer 1 sampai dengan 4 memberikan transfer service, karena keempat layer ini menyalurkan atau memindahkan pesan (message) dari satu tempat ke tempat yang lain; sedangkan layer 5 sampai dengan 7 disebut user layer karena layer-layer ini memberikan access untuk mendapatkan dan mengirimkan data melalui jaringan. Walaupun model ini dipatuhi namun tidak menjamin terjadinya komunikasi antar proses. Tiap-tiap layer mendefinisikan sejumlah fungsi dan layanan yang ada dalam protokol. Protokol pada layer atas tidak bergantung pada jaringan, sedangkan pada layer di bawah bergantung pada jaringan (misalnya pada data link layer dikenal berbagai protokol seperti HDLC, dan sebagainya). Protokol standard untuk layer 1 dan 2 sudah ada, sedangkan layer di atasnya masih terbatas walaupun telah berkembang cukup pesat.
Sebelum terjadinya perkembangan komputer seperti yang sekarang ini yaitu adanya microprocessor yang memunculkan Personal Computer (PC) dan kemudian jaringan LAN, komputer hanya mungkin dimiliki oleh organisasi yang besar dan mempunyai kemampuan keuangan yang kuat pula.. Organisasi ini akan mendasarkan jaringan komputernya mengikuti perangkat yang dimilikinya dan dibuat oleh satu vendor sehingga terdapat kemudahan dalam pengoperasiannya. Selain perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan kepemilikan komputer dengan biaya yang cukup rendah, perkembangan dunia bisnis mengakibatkan pola pikir ketergantungan pada satu vendor diubah. Pola bisnis yang ditandai dengan adanya merger, akusisi, downsizing dan sebagainya menyebabkan suatu organisasi memiliki jaringan yang heterogen. Jaringan heterogen ini harus dapat berhubungan dengan jaringan yang lain. Tiap bagian dari sebuah perusahaan dapat berkomunikasi dengan bagian lain dari perusahaan tersebut (intranet) bahkan sekarang dengan jaringan oganisasi lain atau perusahaan lain (extranet). Kegiatan semacam ini disebut sebagai internetworking. Bilamana masih bergantung pada vendor tertentu akan terdapat kesukaran untuk berkomunikasi secara ekonomik. Penyelesaian secara teknik ialah dengan menggunakan Gateway yang dirancang khusus untuk menjembatani satu jaringan dengan jaringan lain. Pembuatan Gateway semacam ini memerlukan biaya dan waktu. Jaringan yang mengikuti arsitektur TCP/IP memungkinkan ada internetworking yang didukung oleh mayoritas pabrikan maupun pemberi jasa layanan. TCP/IP memungkinkan penggunaan protokol jaringan berbeda untuk saling berkomunikasi sehingga misalnya jaringan SNA dapat berkomunikasi dengan jaringan lain yang menggunakan prinsip Client/Server seperti yang didukung oleh Unix, Windows. Internetworking melalui TCP/IP tidak mengurangi keunggulan dari jaringan yang telah ada tersebut. Kebutuhan akan kemampuan untuk melakukan internetworking sangat nyata pada Internet. Internet yang pada awalnya adalah jaringan komputer bagi keperluan riset telah berkembang menjadi jaringan global untuk segala macam keperluan termasuk komersial. Internet ini fungsi utamanya ialah internetworking yang memungkinkan berbagai jaringan komputer yang berbeda dapat saling berkomunikasi dan melakukan pertukaran data dengan mudah. Beberapa konsep yang paling penting yang memungkinkan komunikasi antar komputer utama ialah adanya ketentuan mengenai pengalamatan (addressing) yang baku, kemampuan routing dan protokol bagi internetworking yaitu IP (Internetworking Protocol). Internet menggunakan teknik packet switching dengan store and forward yang merupakan kemampuan yang memungkinkan perkembangan pesat. Internet memberikan ketahanan bagi komunikasi melalui jaringan karena connectionless packet switching memungkinkan dilakukannya rerouting bilamana ada jalur yang terganggu. Oleh karena semenjak awal Internet sengaja dirancang untuk memungkinkan komunikasi antara jaringan dan sistem yang tidak homogin maka ketentuann tekniknya tidak merupakan milik satu perusahaan atau vendor saja akan dapat digunakan dengan bebas oleh siapa saja. Kumpulan jaringan heterogen ini membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Internet. Arsitektur atau model jaringan yang digunakan bagi jaringan yang semacam ini dikenal dengan nama jaringan TCP/IP karena mempunyai 2 protokol yang menonjol yaitu IP (Internetworking Protocol) dan TCP (Transmission Control Protocol). TCP/IP merupakan protokol yang digunakan oleh internet. Sebagaimana model lainnya, TCP/IP juga menggunakan layering untuk melakukan komunikasi antar sistem. Arsitektur TCP/IP terdiri atas 4 layer yaitu:
§ Network Access Layer
§ Internetworking Layer
§ Host to Host Layer (Transport Layer)
§ Application Layer
Internetworking Protocol (IP) memungkinkan terjadinya komunikasi antar jaringan heterogen yaitu jaringan yang dibangun menggunakan berbagai teknologi yang berbeda. Setiap komputer yang tersambung pada jaringan yang mengikuti arsitektur TCP/IP ini akan dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang tersambung pada Internet atau mengikuti model ini. Arsitektur TCP/IP tidak saja menyangkut 2 protokol yang umum yaitu TCP dan IP tetapi juga berkaitan dengan berbagai macam protokol lain seperti HTTP, Telnet, FTP dan sebagainya. IP dikembangkan untuk memberikan pengalihan paket secara connectionless melalui internetworking. Untuk memberikan layanan komunikasi yang menjamin aliran data yang handal, digunakan protokol lain di atas protokol IP yaitu dengan menggunakan Transmission Control Protocol (TCP). Dalam jaringan TCP/IP jaringan akan saling disambungkan melalui sebuah packet switch yang dikenak sebagai router atau gateway. Jaringan TCP/IP mempunyai kekurangan dalam hal Quality of Service yaitu jaminan akan kualitas penyaluran informasi real time misalnya dalam hal delay time atau paket yang hilang.
Gambar Model TCP/IP
Network Access layer
Bertugas dalam aspek pengalihan data ke dalam jaringan, yaitu bagaimana paket dapat masuk ke dalam jaringan melalui sambungan fisik (saluran komunikasi) atau media yang tersedia. Paket dari layer atas dikirimkan ke perangkat keras yang tersambung ke media transmisi. Layer ini berkaitan erat dengan Layer Physical dan Layer Data link dari model OSI. Pada layer ini telah tersedia berbagai protokol yaitu X.25, Frame Relay, Ethernet, dan sebagainya. Pada tiap Router (Gateway) protokol network access akan melakukan enkapsulasi ke dalam format paket atau frame dari interface jaringan fisik tersebut. Layer ini berkaitan erat dengan teknologi yang digunakan oleh media transmisi.
Internetworking layer
Berperan dalam pengalihan informasi melalui jaringan, sering disebut sebagai Internet Layer. Mirip dengan layer network pada model OSI, layer ini menerima paket dari transport layer yang enkapsulasi sebagai paket IP. Keunggulan utama dari IP ialah adanya pengalamatan yang unik dan didukung oleh semua pihak secara global. Pemberian alamat jaringan (network address) maupun address global yang unik bagi tiap komputer yang tersambung pada Internet merupakan tugas layer internet ini demikian pula routing dan pengendalian kongesti. IP menggunakan hierarchical address yang banyaknya terbatas dan terdiri atas 4 oktet. Alamat terdiri atas 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID. Untuk memudahkan penentuan alamat, arsitektur ini mendukung penggunaan nama untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan yang mempunyai alamat IP. Untuk memudahkan penentuan alamat, model TCP/IP ini mendukung penggunaan nama untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan yang mempunyai alamat IP. Atas dasar informasi address tujuan, maka digunakan routing algoritma untuk menentukan apakah paket dikirimkan ke gateway atau tetap sebagai paket lokal. Paket IP disebut datagram dan setiap paket mempunyai kemungkinan menyeberangi jaringan melalui jalur yang berbeda. Router merupakan perangkat yang menyalurkan paket IP ke dalam jaringan untuk kebutuhan internetworking.. Pengiriman paket dari berbagai user akan dimultipleks secara statistical oleh router. Saluran komunikasi akan menghubungkan router yang tersambung pada jaringan atau dan Internet sehingga paket IP dapat mencapai tujuannya. Layer ini memberikan layanan yang disebut sebagai best-effort. Layanan best effort tidak memberikan jaminan mengenai hasil dari penyaluran informasi seperti waktu tunda, paket yang hilang, urutan, keandalan paket dan sebagaimnya. IP membuat agar operasi dalam jaringan sederhana dan tidak membebani router yang bertanggung jawab dalam menyalurkan paket secepat mungkin ke dalam jaringan. Hal-hal lain yang berkaitan dengan keandalan akan diberikan kepada layer lebih tinggi. Selain IP beberapa protokol lain yang termasuk pada layer ini adalah ICMP, IGMP, ARP, dan RARP
Host to Host Layer (Transport layer)
Menerima data dari application layer dan mengatur aliran informasi antara 2 pihak yang berhubungan. Layer ini juga membagi data yang diterima dari Application Layer menjadi paket yang lebih kecil. Protokol yang termasuk pada layer ini ialah Transmission Control Protocol (TCP) yang memberikan layanan handal secara connection oriented dan yang kedua adalah User Datagram Protocol (UDP) memberikan layanan connectionless transfer secara best effort. Untuk memberikan jaminan kualitas jaringan (Quality of Service) digunakan TCP. TCP memberikan kemungkinan penyampaian informasi dengan keandalan yang sangat tinggi. Secara fungsional TCP setara dengan layer Transport Layer dari model OSI. TCP digunakan bilamana aplikasi memerlukan penyampaian informasi secara handal dan juga menurut urutan yang tepat. TCP akan memberikan pengalihan informasi yang handal dengan menggunalan layanan connectionless dari IP. TCP akan berperan secara end to end yaitu antara pengirim dan penerima dengan memberikan kendali kesalahan (error control) dan kendali aliran (flow control).
Application layer
Application layer berfungsi mirip dengan tiga layer atas dari model OSI yaitu layer Session, Presentation dan Application. Application layer memberikan layanan yang dapat digunakan oleh aplikasi lain seperti misalnya Remote Login (TELNET), e-mail (SMTP), manajemen jaringan (SNMP) dan sebagainya. Selain dari aplikasi di atas terdapat aplikasi lain yang berkaitan erat dengan Internet seperti HTTP, DHCP, DNS dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar